BANYAK cara yang dapat dilakukan Anda selaku orangtua untuk mengarahkan potensi (bakat) anak. Bahkan, mengembangkan potensi yang merupakan kecerdasan majemuk itu harus dianalisa sejak dini. Mengenai hal itu, Psikolog Ratnaningsih membenarkannya.
"Sebagai orangtua perlu menyadari dan mengenali potensi anak serta menstimulasi dan mengembangkannya," kata Ratna kepada okezone saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (15/5/2008).
Adapun cara untuk mengenali potensi anak, menurut Ratna, dapat diketahui melalui observasi perkembangan anak. Dalam langkah tersebut, akan diketahui apa yang menjadi interest-nya dan apa yang mudah dilakukan oleh mereka. Untuk melakukan hal tersebut, saran Ratna, sebaiknya dilakukan sejak awal.
"Kalau anak dari kemampuan verbal atau bahasanya bagus, maka bisa diarahkan dari awal. Langkah observasi tersebut lebih mudah dilakukan mulai saat anak mengenal bahasa. Karena melalui kemampuannya menyerap bahasa, dapat diketahui potensi tersebut," imbuh wanita yang selama 10 tahun telah menjadi ketua jurusan di Universitas Guna Dharma itu.
Selain itu, pada masa anak preschool juga sudah mulai dapat dikembangkan. "Pada masa sekolah ialah usia anak untuk diberikan kesempatan seluas-luasnya mencoba segala hal. Baik olah tubuh, balet maupun musik," jelas psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melanjutkan program S2-nya di Universitas Indonesia (UI) itu.
Aspek tersebut, sambungnya, dapat mewakili multiple intelligent. Misalnya tentang kemampuan verbal dan natural (alam). Adapun cara untuk menstimulasinya dapat dilihat dari perkembangan anak. Karena itu, peran orantua sangat besar di sini.
"Peran orangtua sangat besar, karena orang yang paling intens mengarahkan anak pasti orangtua. Baik itu di dalam maupun luar rumah. Lalu, setelah itu stimulasi seoptimal mungkin," papar pembicara khusus untuk psikologi perkembangan itu.
Ternyata tak hanya potensi saja yang harus dimiliki. Mengetahui minat (interest) anak terhadap kemampuannya, akan mendukung mengembangkan bakat yang dimiliki.
"Mengarahkan bakat akan lebih mudah, nyaman dan optimal bila didukung oleh interest. Kalau kita sudah mengetahui bahwa anak telah memiliki potensi, maka sebisa mungkin cari cara untuk mengarahkan potensi tersebut," sarannya.
Masih menurutnya, perkembangan potensi anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Karena anak akan dengan cepat menirukan dan belajar dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dengan demikian merupakan kewajiban para orangtua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, tempat anak tumbuh dengan nyaman, sehingga dapat memancing keluar potensi dirinya, kecerdasan dan percaya diri.
Disamping itu, orangtua juga perlu memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan dari setiap tahap. Karena itu, diperlukan konsistensi dan ketelatenan orangtua untuk mengarahkan potensi anak.
"Peran orangtua terhadap anak berusia tujuh sampai delapan tahun sangat penting. Sementara bila dilihat dari proses potensi anak, maka sejak usia dini dari kecil sampai remaja tetap penting diperhatikan," ungkapnya.
Hanya saja, lanjut Ratna, pada usia remaja peranan orangtua tidak full memberi kendali. "Remaja punya argumen apakah dia berminat atau tidak terhadap sesuatu. Karena itu, perlu diberikan kebebasan yang bertanggungjawab," tukasnya.(nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar